English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Latest Posts

Kamis, 15 Mei 2014

Biografi Pearl Jam









Pearl Jam (dibentuk pada 1990 di SeattleWashingtonAmerika Serikat) adalah salah satu kelompok musik rock yang paling berhasil pada tahun 1990-an. Mereka adalah salah satu pelopor musik grunge, dan dianggap salah satu dari empat besar bersama dengan Alice in ChainsNirvana, dan Soundgarden.

Sejarah Awal


Pearl Jam berdiri di atas fondasi sejarah panjang kultur Seattle Sounds yang populer di akhir 80-an. Pemain gitarStone Gossard dan pembetot bass Jeff Ament lebih dahulu populer di ruang kultur tersebut melalui band bernamaGreen River, bersama dengan dua pentolan grup Mudhoney, Mark Arm dan Steve Turner. Gossard dan Ament lantas mendirikan Mother Love Bone, selepas pecahnya Green River, bersama vokalis flamboyan bernama Andrew Wood. Jelang rilis album mainstream perdana bersama major label, Andrew Wood meninggal dunia lantaran overdosis heroin. Untuk meneruskan karier bermusiknya, Gossard dan Ament lantas menggaet gitaris Mike McCready yang notabene merupakan teman se-almamater ketika sekolah menengah tingkat atas dengan Stone Gossard.
Ketiganya kemudian membuat beberapa demo lagu dengan bantuan penabuh drum dari band Soundgarden, Matt Cameron (saat ini menjadi drummer Pearl Jam). Untuk audisi vokalis, rekaman demo tersebut dikirimkan kepada remaja San Diego bernama Eddie Vedder melalui mantan drummer band Red Hot Chili Peppers, Jack Irons, yang nantinya juga sempat menjadi anggota Pearl Jam. Vedder kemudian mengisi tiga buah lagu, sebuah mini-opera dikenal dengan "Mamasan Trilogy" (di masa depan menjadi lagu Alive, Once dan Footsteps). Ketiga lagu tersebut akhirnya mengantarkan Vedder terbang ke Seattle, untuk menjalani sejumlah rehearsal bersama calon rekan band-nya. Salah satu di antara rehearsal tersebut adalah pada proyek vokalis Soundgarden, Chris Cornell untuk mengenang Andrew Wood, berupa album Temple of the Dog. Cornell mengajak Gossard dan Ament, sebagai rekan band Wood, beserta Mike McCready dan Matt Cameron. Eddie Vedder turut menyumbangkan vokal, salah satunya di hits Temple of the Dog berjudul Hungerstrike.
Selepas proyek tersebut, Eddie Vedder resmi menjadi vokalis dari band baru yang diberi nama Mookie Blaylock (merujuk pada nama bintang basket NBA pada saat itu). Karena permasalahan legalitas, tepat sebelum menandatangani kontrak dengan Epic Records, band berganti nama menjadi Pearl Jam.

Rilisan Audio



Pearl Jam pertama kali mengeluarkan album pada tahun 1991, berjudul Ten, dan langsung melejit sebagai ikon musik rock alternatif di Amerika. Pada tahun 1993, Pearl Jam kembali merilis album kedua yang berjudul Vs yang memopulerkan sejumlah lagu macam Daughter, Go atau Rearviewmirror. Setahun kemudian, album ketiga, Vitalogy dirilis, sekaligus menjadi album terakhir bersama drummer Dave Abruzzese. Dave digantikan oleh mantan drummer Red Hot Chilli Pepper, Jack Irons. Tahun 1994 juga menjadi tahun yang dikenang dalam sejarah musik rock ketika Pearl Jam mengeluarkan antitrust terhadap dugaan monopoli yang dilakukan promotor konser, Ticketmaster. Perkara ini dimenangkan Ticketmaster dan membuat Pearl Jam tidak bisa tampil di venue besar di seluruh Amerika.
Pada tahun 1996, Pearl Jam kembali merilis album berjudul No Code. Secara penjualan, album ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan album pertama. Hal ini juga disebabkan oleh surutnya pamor musik grunge pada saat itu. Dua tahun kemudian, Yield menyusul sebagai album kelima mereka sekaligus menjadi album terakhir dari Jack Irons yang keluar karena permasalahan kesehatan. Jack digantikan mantan drummer Soundgarden, Matt Cameron yang sampai sekarang menjadi penabuh drum untuk band yang sempat meraih Grammy Awards pada 1996. Bersama Matt Cameron, Pearl Jam merilis 3 buah album, yaituBinaural pada tahun 2000, Riot Act pada 2003 dan album terakhir mereka yang diterbitkan pada 2006 berjudul Pearl Jam.
Salah satu sampul rilisan bootleg 2003
Selain delapan buah album, Pearl Jam juga merilis beberapa rekaman konser dan kompilasi. Pada tahun 2000, Pearl Jam merilis lebih dari 70 buah rekaman konser mereka di Amerika dan Eropa. Masing-masing rekaman konser dari setiap kota dirilis dalam format Audio CD. Hal itu diulangi pada tahun 2003 ketika mereka kembali merilis sejumlah album konser mereka dari Amerika, Asia dan Australia. Sebelumnya, pada tahun 1999 Pearl Jam mengeluarkan album Live on Two Legs yang berisi kompilasi tur tahun sebelumnya. Untuk tahun 2005 dan 2006, Pearl Jam merilis album konsernya dalam format digital yang bisa dibeli dan diunduh dari situs resmi mereka PearlJam.com. Tahun 2003, band kembali merilis satu album akustik dari penampilan mereka yang diberi judul Live at Benaroya Hall. Pada tahun 2006, sebuah CD khusus dirilis Pearl Jam yang berisi rekaman konser mereka di sebuah toko CD legendaris kota Seattle bernama Easy Street. Rilisan Live at Easy Street dibuat dan didistribusikan secara independen oleh Easy Street. Pertengahan tahun 2007, Pearl Jam kembali merilis album kompilasi konser yang berisi performance mereka di Gorge pada tahun 2005 dan 2006 dalam rilisan yang bertajuk Live at the Gorge. Album tersebut dirilis dalam format audio CD, dalam satu paket berisi 7 buah keping cakram padat.
Untuk rilisan kompilasi, pada tahun 2004 Pearl Jam mengeluarkan Lost Dogs yang berisi kumpulan lagu-lagu dari B-Sides, bonus natal, dan lagu-lagu yang sebelumnya tidak pernah dirilis. Kerjasama terakhir Pearl Jam dengan Epic Records ditandai dengan rilisnya kompilasi A-Sides mereka bertajuk Rearviewmirroryang konsepnya mirip dengan kompilasi lagu terbaik Pearl Jam. Selepas album tersebut, Pearl Jam berpindah ke J Records untuk merilis album selanjutnya.

Video

Sampul rilisan video Live at the Showbox

Pearl Jam juga merilis dokumentasi visual berupa video, meski jarang membuat video musik. Video musik yang pertama kali dibuat oleh Pearl Jam adalah Jeremy. Video yang disutradarai oleh Mark Pellington itu juga merupakan satu-satunya video musik komersial dari debut album Pearl Jam, Ten. Dua video lain, Alive dan Even Flow hanya menampilkan live performance mereka. Mereka kemudian absen membuat video sampai tahun 1998 untuk lagu Do the Evolution dari album Yield. Lagu Ocean dari album pertama kemudian menambah katalog video musik Pearl Jam, ketika pada tahun 2000 dirilis sebagai bonus dari DVD konser mereka. Untuk mempromosikan album Riot Act, Pearl Jam merilis beberapa video musik yang berisi penampilan mereka di klub bernama Chop Suey. Dan untuk album terbaru mereka, Pearl Jam merilis dua buah video musik untuk lagu Life Wasted dan World Wide Suicide.
Selain video musik, dokumentasi visual dalam bentuk home video juga dirilis. Single Video Theory yang berisi dokumentasi pembuatan album Yield tercatat sebagai video pertama yang dirilis Pearl Jam pada tahun 1999. Menyusul kemudian Touring Band 2000, yang merupakan kompilasi konser mereka di Amerika Serikat sepanjang tahun 2000. Live at the Garden merupakan video ketiga yang berisi penampilan Pearl Jam di Madison Square Garden, New York. Sementara pada September 2007 lalu, Pearl Jam merilis video terbaru mereka berjudul Immagine in Cornice yang berisi dokumentasi tur mereka di Italia pada tahun 2006. Keempat video tersebut dirilis secara luas. Live at the Showbox, video kelima yang dirilis pada tahun 2003, menampilkan konser pemanasan sebelum tur promosi album Riot Act hanya dijual di situs resmi Pearl Jam.

Anggota



  • Jeff Ament - bass guitar (1990—)
  • Eddie Vedder - lead vocals, guitar (1990—)
  • Stone Gossard - rhythm guitar (1990—)
  • Matt Cameron - drums (1998—)
  • Mike McCready - lead guitar (1990—)
Additional:
  • Kenneth "Boom" Gaspar - kibor (2001—)
Mantan:
  • Dave Krusen - drums (1990–1991)
  • Matt Chamberlain - drums (1991)
  • Dave Abbruzzese - drums (1991–1994)
  • Jack Irons - drums (1994–1998)

Diskografi


read more...

Biografi AC/DC

AC / DC adalah sebuah band rock Australia terbentuk di Sydney, New South Wales, Australia pada bulan Desember 1973 oleh Angus danMalcolm Young. album mereka telah terjual dalam jumlah luar biasa, total sekarang diperkirakan lebih dari 200 juta kopi di seluruh dunia, dengan album 1980 Back In Black menjual lebih dari 21 juta di AS saja dan 40 juta lebih di seluruh dunia, sampai-sampai menurut statistik, album mereka diklaim sebagai terlaris di dunia yang pernah dirilis oleh band. Album terbaru mereka dirilis pada 2008 yang berjudul Black Ice yang secara kritis diakui bahkan sebelum peluncurannya. Band ini telah memiliki dua penyanyi yang sangat khas, dan penggemar cenderung membagi Sejarah AC/DC ke dalam  era"Bon Scott(1974-1980)" dan era "Brian Johnson (1980-sekarang)".  
Sejarah | Biografi AC/DC
AC/DC | Brian Johnson, Angus Young, Malcolm Young, Cliff Williams, Phil Rudd.

Kebanyakan fans setuju bahwa gitaris Angus Young (Sekarang tinggal Di Belanda)  merupakan wajah dari AC/DC, muncul di cover album paling depan. cara liar-Nya yang antik serta seragam sekolah yang dipakainya telah menjadikannya salah satu pemain gitar paling dicintai sepanjang masa. Dia memiliki kemampuan yang tak tertandingi untuk memikat pemirsa lebih dari 50.000 orang hanya dengan suara gitar dan ekspresi wajah-Nya itu. Sebagian besar karya Angus termasuk gaya yang di pantenkan Chuck Berry’s  yaitu gaya Duck Walk across the stage yang banyak di gemari banyak musisi, atau rambutnya yang terbang-terbang sambil nge-pEl lantai di sekitar saat ia melakukan salah satu solo yang hingga kini jadi gaya yang banyak di tiru. Selain menawan dalam solo, ia juga membuat beberapa riff paling terkenal bersama dengan saudaranya Malcolm Young (by the way, orang ini adalah orang di balik "Back In Black" riff). Bon Scott adalah orang kedua untuk formasi depan AC/DC hadir pada tahun 1973 (Dave Evans adalah yang pertama). Dia selalu tersenyum ketika ia bernyanyi dan sering melirik ke kamera juga ada seringai di wajahnya. ia Juga dikenal karena memakai pakaian Sekolah cewek.. hehe, dengan kuncir dan merokok pada saat di acara TV pertama mereka, dengan tugasnya sebagai vokalis, Scott juga membantu banyak menulis lagu-lagu yang paling populer di band ini. Liriknya yang terbaik pada lagu seperti "Let There Be Rock" dan “Shot Down in Flames”.Sayangnya, Bon meninggal 19 Februari 1980 karena keracunan alkohol setelah malam minum berat di London.(makanya jangan mabok. hehe) Saat itu sekitar kali pertama AC / DC mulai mendapatkan pengakuan global. Bagian irama AC / DC termasuk Malcolm Young (rhythm gitar), Cliff Williams(bass) dan Phil Rudd (drum). drumer lainnya termasuk Simon Wright ('82-'88) dan Chris Slade ('89-'94). Brian Johnson (sebelumnya dalam band rock Inggris Geordie) menjadi orang depan baru di AC / DC pada awal 1980 setelah Bon Scott meninggal dunia. Brian dikenal selalu mengenakan topi tukang koran, sebuah tank top dan celana jeans hitam serta biru. Ia terkenal karena khas-nya itu, kasar dan punya greget, namun sering miring gaya bernyanyinya, dengan kisaran yang sangat tinggi. contoh Terkenal karena karakteristik nya itu, vokal Johnson ditemukan dalam lagu  “For Those About to Rock (We Salute You)” dan “You Shook Me All Night Long”.Dengan berkat dari keluarga Scott, Brian telah berhasil bernyanyi  sampai ke hati para fans selama lebih dari 25 tahun. 

Asal                        Sydney, NSW, Australia
Genre                     Hard rock, heavy metal, blues-rock, rock and roll
Tahun aktif             1973 – sekarang
Label                       Albert, EMI, Columbia, Epic, Atlantic, Atco, Elektra, East West
Dipengaruhi oleh   Geordie, The Easybeats
Situs web                www.acdc.com
Anggota                   Brian Johnson, Angus Young, Malcolm Young, Cliff Williams, Phil Rudd.
 
Mantan anggota      Bon Scott, Simon Wright, Chris Slade, Mark Evans, Dave Evans
Sejarah | Biografi AC/DC
ACDC

AC / DC saat ini masih tur. Anda dapat melihat jadwal tur di AC/DC Website resmi mereka acdc.com


Studio Albums
    * 1975: High Voltage (Australia)
    * 1976: T.N.T. (Australia)
    * 1976: High Voltage
    * 1976: Dirty Deeds Done Dirt Cheap (Australia)
    * 1976: Dirty Deeds Done Dirt Cheap
    * 1977: Let There Be Rock (Australia)
    * 1977: Let There Be Rock
    * 1978: Powerage
    * 1979: Highway to Hell
    * 1980: Back in Black
    * 1981: For Those About to Rock We Salute You
    * 1983: Flick of the Switch
    * 1984: '74 Jailbreak
    * 1985: Fly on the Wall
    * 1986: Who Made Who
    * 1988: Blow Up Your Video
    * 1990: The Razor's Edge
    * 1995: Ballbreaker
    * 1997: Bonfire
    * 2000: Stiff Upper Lip

Live Albums
    * 1978: If You Want Blood You've Got It
    * 1992: Live
    * 1992: Live: 2 CD Collector's Edition
    * 1997: Live from the Atlantic Studios
    * 1997: Let There Be Rock: The Movie

Videography
    * 1980: AC/DC: Let There Be Rock
    * 1985: Fly on the Wall
    * 1986: Who Made Who
    * 1989: AC/DC (Released in Australia only)
    * 1991: Clipped
    * 1991: Live at Donington
    * 1993: For Those About to Rock We Salute You
    * 1996: No Bull
    * 2001: Stiff Upper Lip Live
    * 2003: Live '77 (Released in Japan only)
    * 2004: Toronto Rocks
    * 2005: Family Jewels

Sumber: http://sejarahmusisi.blogspot.com/2011/02/acdc_07.html
read more...

Biografi The Police












The Police adalah grup musik rock yang dibentuk tahun 1977 di London, Inggris. Mereka terdiri dari Sting (vokal dan gitar bass), Andy Summers (gitar, vokal latar), danStewart Copeland (drum, vokal latar, perkusi). The Police menjadi terkenal di seluruh dunia pada awal 1980-an, dan merupakan salah satu grup new wave pertama yang sukses secara komersial. Mereka memainkan musik rock yang dipengaruhi oleh jazz, punk, dan reggae. Album mereka pada tahun 1983, Synchronicity menduduki peringkat nomor satu di Britania Raya dan Amerika Serikat (laku lebih dari 8 juta kopi di AS). Mereka membubarkan diri tahun 1984, namun melakukan reuni pada awal 2007 untuk memulai konser keliling dunia hingga akhir Agustus 2008. Konser tersebut diadakan untuk merayakan peringatan 30 tahun singel hit "Roxanne" sekaligus peringatan berdirinya The Police. Hingga kini album mereka telah terjual lebih dari 50 juta kopi di seluruh dunia. Pada tahun 2008, The Police dicatat sebagai musisi berpenghasilan terbesar di dunia berkat suksesnya tur reuni mereka.[1] Rolling Stone menempatkan The Police dalam peringkat ke-70 dalam daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa

Pendirian (1977–1978)

The Police didirikan oleh pemain drum kelahiran Amerika Serikat, Stewart Copeland pada awal tahun 1977. Setelah band Curved Air miliknya bubar, Copeland berkeinginan mendirikan grup trio baru dan meramaikan dunia musik punk London. Pemain bass merangkap vokalis Sting dan gitaris Henry Padovani mulai berlatih bersama Copeland pada bulan Januari 1977. Mereka merekam singel pertama The Police, "Fall Out"/"Nothing Achieving" pada bulan berikutnya. Kedua lagu ditulis dan diproduksi oleh Copeland (sisi B ditulis bersama kakak laki-lakinya Ian Copeland).
Lagu-lagu awal mereka umumnya digolongkan sebagai punk rock. Meskipun demikian, Allmusic Guide membantah bahwa penggolongan tersebut hanya benar bila istilah punk"dipakai dalam konotasi yang paling longgar". The Police memainkan "musik pop/rock dengan tambahan reggae yang dimainkan seperti punk" dan memiliki "semangat punk", namun "bukan benar-benar punk".[3] Dari Maret hingga April 1977, The Police tampil sebagai atraksi pembuka Cherry Vanilla dan Wayne County & the Electric Chairs.[4][5] Pada Mei 1977, mantan anggota band Gong, Mike Howlett mengajak Sting dan Andy Summers (mantan gitaris Eric Burdon and the Animals) untuk mendirikan bandStrontium 90 dengan maksud sebagai proyek reuni band Gong. Howlett berkeinginan mengajak pemain drum Chris Cutler, namun Cutler berhalangan. Sebagai gantinya, Sting mengajak Stewart Copeland. Strontium 90 mereka beberapa trek demo di Virtual Earth Studios, dan tampil dalam konser reuni Gong di Paris, 28 Mei 1977. Sebuah album berisi beberapa lagu hasil rekaman di studio dan lagu rekaman konser (termasuk versi pertama "Every Little Thing She Does Is Magic") dirilis 20 tahun kemudian pada tahun 1997 dengan nama Strontium 90: Police Academy. Mereka berempat juga manggung di klub-klub London dengan memakai nama "The Elevators" pada Juli 1977.[6]
Logo The Police
Pada bulan Juli 1977, Copeland, Sting, Padovani, dan Summers mulai tampil dengan nama The Police. Kemampuan bermain gitar Padovani yang relatif terbatas membuat kariernya bersama The Police tidak bertahan lama. Tidak lama setelah batalnya sesi rekaman dengan produser John Cale pada 10 Agustus 1977, Padovani keluar dan Summers menjadi satu-satunya gitaris The Police. Formasi Copeland, Sting, dan Summers bertahan hingga akhir sejarah The Police.[7] Sting membuktikan dirinya sebagai pencipta lagu yang andal. Pengalaman sebagai guru bahasa Inggris di sekolah menengah membuat lirik-lirik lagu yang ditulis Sting memiliki muatan sastra. Album mereka berikutnya, Ghost in the Machine mendapat insipirasi dari tulisan-tulisan Arthur Koestler, dan lagu-lagu dalam album Synchronicity dipengaruhi pemikiran Carl Jung. Lirik "Tea in the Sahara" dari album Synchronicity memperlihatkan pengaruh dari Paul Bowles.
The Police dan The Clash termasuk di antara band kulit putih pertama yang mengadopsi reggae sebagai bentuk musik yang dominan, dan mencetak hit internasional dengan lagu yang dipengaruhi irama reggae. Walaupun ska dan reggae sudah populer di Britania Raya, kedua irama tersebut tidak banyak dikenal di Amerika Serikat atau negara-negara lain. Sebelum munculnya The Police, hanya sedikit lagu-lagu reggae yang pernah masuk ke tangga lagu, misalnya Eric Clapton yang membawakan ulang "I Shot the Sheriff" (1974) dari Bob Marley, dan "Mother and Child Reunion" dari Paul Simon. Penampilan dengan rambut pirang yang merupakan ciri khas The Police bermulai dari ketidaksengajaan pada bulan Februari 1978. Ketika itu mereka sedang tidak punya uang, dan menurut saja ketika diminta membintangi iklan televisi permen karetWrigley's Spearmint dengan syarat rambut mereka mau disemir pirang.[8]

Kontrak rekaman (1978–1980)

The Police menyelesaikan album pertama mereka, Outlandos d'Amour dengan penuh kesulitan. Selain bujet mereka kecil, mereka juga tidak punya manajer dan kontrak rekaman. Miles Copeland III kakak tertua Stewart Copeland mendengar lagu "Roxanne" yang dinyanyikan band adiknya, dan membantu The Police untuk mendapatkan kontrak rekaman dengan A&M Records.[9] Singel "Roxanne" awalnya sudah diedarkan pada tahun 1978, namun ketika dirilis kembali pada tahun 1979, The Police mulai dikenal secara luas di Britania Raya. Di beberapa negara lainnya, "Roxanne" juga cukup menjadi lagu hit, terutama di Australia. Mereka kemudian diminta bermain di klubCBGB di New York, dan mengadakan mengadakan pertunjukan keliling yang melelahkan di Amerika. Sarana transportasi mereka di Amerika adalah mobil van Ford Econolineyang mereka kendarai sendiri, termasuk untuk mengangkut peralatan band mereka. Pada Oktober 1979, mereka merilis album kedua Reggatta de Blanc yang laris di seluruh Eropa. Album ini menduduki puncak tangga lagu Inggris selama empat minggu, dan menghasilkan singel nomor satu di Britania Raya, "Message in a Bottle" dan "Walking on the Moon".[10] Lagu instrumental Reggatta de Blanc juga memenangi Grammy Award untuk Penampilan Rock Instrumental Terbaik.
Pada Maret 1980, The Police melakukan tur keliling dunia yang pertama. Mereka bermain di Mexico City, Bombay, dan Mesir yang jarang menjadi tuan rumah konser grup musik asing.[10] Pada bulan Mei, A&M merilis paket singel yang diberi judul "Six Pack (The Police)" di Britania Raya. Paket tersebut terbilang mahal, berisi lima singel The Police yang direkam A&M (tidak termasuk "Fall Out"), lengkap dengan sampul-sampul singel orisinal ditambah versi mono lagu "The Bed's Too Big Without You" dari albumReggatta De Blanc, ditambah versi konser "Truth Hits Everybody" dari album Outlandos d'Amour. Di tangga lagu Britania Raya, "Six Pack" sampai hingga peringkat ke-17. Menurut peraturan tangga lagu yang dikeluarkan di kemudian hari, "Six Pack" digolongkan sebagai album dan bukan singel. Setelah mendapat tekanan dari perusahaan rekaman untuk merilis album baru dan melakukan konser keliling, The Police merilis album ketiga, Zenyatta Mondatta pada musim gugur 1980. Album ini menghasilkan singel nomor satu di Britania yang ketiga bagi mereka, "Don't Stand So Close to Me". Lagu lainnya, "De Do Do Do, De Da Da Da" juga masuk tangga lagu di Amerika Serikat. Dalam wawancara di kemudian hari, Sting menyatakan bahwa ia menyesal telah membuat album rekaman secara tergesa-gesa. Lagu instrumental "Behind My Camel" yang diciptakan Andy Summers menghasilkan penghargaan Grammy untuk Penampilan Rock Instrumental Terbaik. Lagu "Don't Stand So Close to Me" memenangi Grammy untuk Penampilan Vokal Rock Terbaik untuk Duo atau Grup.

Puncak kesuksesan (1980–1983)

Ketika The Police berada di puncak kesuksesan, Sting telah menjadi bintang idola, dan juga berkarier di bidang akting. Penampilan pertamanya adalah sebagai Ace Face dalam film Quadrophenia yang merupakan versi film dari opera rock The Who, diikuti peran sebagai montir penggemar musik Eddie Cochran dalam film Radio On karyaChris Petit. Dia juga memainkan tokoh Feyd Rautha dalam film Dune, dan sebagai prajurit yang dieksekusi karena terlalu berani dalam The Adventures of Baron Munchausen. Sejalan dengan naiknya ketenaran Sting, hubungannya dengan Stewart Copeland mulai memburuk. Kemitraan mereka makin dipertegang oleh publisitas dan ketenaran di seluruh dunia, pertentangan ego, dan kesuksesan finansial mereka. Sementara itu, Sting dan Summers keduanya sama-sama gagal dalam pernikahan mereka. Sting mendapat pasangan baru, Trudie Styler yang kemudian dinikahinya. Walaupun telah mendapat seorang anak laki-laki bernama Andrew Jr. hasil hubungan singkatnya dengan wanita lain, Summers kembali menikah dengan Kate istri keduanya.
Album keempat The Police, Ghost in the Machine diproduksi bersama Hugh Padgham, dan dirilis pada tahun 1981. Album ini mengetengahkan bunyi instrumen yang lebih tebal dan permainan saksofon. Singel-singel yang berhasil menjadi nomor satu adalah "Every Little Thing She Does Is Magic", "Invisible Sun", dan "Spirits in the Material World". Kesepakatan mengenai gambar sampul tidak kunjung didapat di antara mereka, dan tiga piktogram "digital" merah dengan latar belakang hitam yang dimaksudkan sebagai gambar kepala ketiga anggota The Police. Pada tahun 1980-an, Sting dan Andy Summers melakukan penghindaran pajak dengan pindah ke Irlandia (Sting ke Roundstone di Galway, dan Summers ke Kinsale di County Cork), sedangkan Stewart yang berkewarganegaraan Amerika, tetap tinggal di Inggris. The Police beristirahat pada tahun 1982 ketika Sting mengejar karier akting, bermain bersama Denholm Elliot dan Joan Plowright dalam film arahan Richard Loncraine yang diangkat dari sandiwara Dennis Potter, Brimstone and Treacle. Sting secara solo juga menghasilkan satu hit di Britania dengan lagu tema film, "Spread A Little Happiness" (yang diperdengarkan dalam film Brimstone and Treacle bersama tiga lagu baru The Police). Summers juga ikut berkarier solo dengan merekam album solo pertamanya bersama Robert Fripp, I Advance Masked.
The Police merilis album terakhir mereka, Synchronicity pada tahun 1983. Album ini berisi lagu "Every Breath You Take", "Wrapped Around Your Finger", "King of Pain", dan "Synchronicity II". Tur keliling Synchronicity dimulai dari Chicago, Illinois pada bulan Juli 1983 di stadion bisbol Comiskey Park yang lama, dan berakhir diMelbourne, Australia pada bulan Maret 1984 di Melbourne Showgrounds. Tur menampilkan lima band, termasuk Simple Minds, Flock of Seagulls, The Fixx, Joan Jett and the Blackhearts, dan ditutup oleh The Police sebagai atraksi puncak. Penampilan Sting mencolok dengan rambutnya yang berwarna oranye (seperti penampilannya dalam film fiksi ilmiah Dune), pakaian yang robek-robek, dan unsur-unsur visual dari musik video mereka yang dibawa ke atas panggung. Anggota The Police juga melengkapi diri mereka dengan alat-alat baru (Stewart Copeland dengan perkusi tambahan, Andy Summers dengan tambahan gitar synthesizer), serta dihadirkannya penyanyi latar berjubah untuk dukungan vokal dalam "Tea In The Sahara".
Kecuali "King of Pain", singel dari Synchronicity masing-masing dibuatkan video musiknya di bawah pengarahan Godley & Creme. Album Synchronicity sampai ke urutan nomor satu tangga album Britania dan Amerika Serikat. Di Britania bertahan hanya dua minggu, namun album ini di Amerika Serikat bertahan hingga 17 minggu di urutan nomor satu. Album Synchronicity dinominasikan sebagai penerima Grammy kategori Album Terbaik, tapi dikalahkan album Thriller dari Michael Jackson. Dalam Grammy tahun 1984, The Police berhasil mengalahkan Michael Jackson dalam satu kategori. "Every Breath You Take" mengalahkan "Billie Jean" sebagai Lagu Terbaik. Lagu "Every Breath You Take" juga memenangi Grammy untuk Penampilan Pop Terbaik oleh Duo atau Grup Disertai Vokal, sementara "Synchronicity II" memenangi Grammy untuk Penampilan Rock Terbaik oleh Duo atau Grup Disertai Vokal. American Video Award kategori video Grup Terbaik juga dimenangi oleh "Every Breath You Take". Lagu yang sama meraih dua Ivor Novello Awards untuk Lagu dengan Musik Terbaik dan Karya dengan Penampilan Terbaik.
Pada tahun 1983, Stewart Copeland menulis musik film untuk Rumble Fish yang disutradarai dan diproduksi oleh Francis Ford Coppola dari novel S.E. Hinton . Sebuah lagu dari album musik tema film tersebut, "Don't Box Me In (theme From Rumble Fish)" diedarkan oleh A&M Records. Lagu tersebut adalah hasil kerja sama antara Copeland dan penyanyi/pencipta lagu Stan Ridgway pimpinan Wall of Voodoo.

Bubar dan pertunjukan setelah bubar (1984-1986)

Setelah tur Synchronicity berakhir pada Maret 1984, The Police bubar, dan masing-masing anggota band melanjutkan karier solo mereka. Pada bulan Juni 1986, mereka berkumpul kembali untuk melakukan tiga kali konser A Conspiracy of Hope Tour untuk Amnesty International. Pada Juli tahun itu juga, The Police dalam keadaan tegang melakukan reuni singkat di studio untuk merekam ulang lagu "Don't Stand So Close to Me" dan "De Do Do Do, De Da Da Da" dalam versi lembut. Lagu "Don't Stand So Close to Me" dirilis bulan Oktober 1986 sebagai singel terakhir mereka "Don't Stand So Close To Me '86" yang merupakan (rekaman ulang versi asli tahun 1980), dan dimasukkan ke dalam album kompilasi Every Breath You Take: The Singles (urutan 25 tangga album Britania). Ketika itu Sting jelas-jelas tidak ada niat untuk meneruskan The Police. Ia telah merilis album di bawah pengaruh jazz, The Dream of the Blue Turtles sebagai album solo perdana yang sukses pada tahun 1985.

Setelah bubar (1987-2006)

Pada tahun 1992, Sting menikahi Trudie Styler. Summers dan Copeland diundang ke upacara pernikahan dan resepsi. Tamu pesta pernikahan yang menyadari ketiga anggota The Police hadir memaksa ketiganya untuk bermain. Mereka akhirnya membawakan "Roxanne" dan "Message in a Bottle". Copeland mengatakan kemudian bahwa "setelah sekitar tiga menit, mereka menjadi 'satu' lagi." Masih pada tahun 1992, Andy Summers bekerja sebentar sebagai direktur musik untuk acara "Dennis Miller Show" yang tidak berumur panjang.[10] Pada 10 Maret 2003, The Police diabadikan ke dalam Rock and Roll Hall of Fame, dan mereka membawakan lagu "Roxanne", "Message In a Bottle", dan "Every Breath You Take" secara langsung, sebagai The Police. Lagu terakhir dibawakan bersama Steven Tyler, Gwen Stefani, dan John Mayer.[11] Menjelang akhir lagu, Copeland merobekkan drumhead (kulit drum) pada snare drum yang dimainkannya. Ia memang dikenal senang mengencangkan drumhead untuk menghasilkan bunyi pukuan snare drum yang keras. Pada musim gugur tahun itu, Sting menerbitkan autobiografi berjudul Broken Music.[12]
Pada tahun 2004, Henry Padovani (gitaris The Police sebelum bergabungnya Andy Summers) mengeluarkan sebuah album dengan satu lagu hasil kerja sama dengan Stewart Copeland dan Sting. Lagu tersebut merupakan reuni pertama kalinya anggota The Police yang "asli" sejak dibentuknya The Police pada tahun 1977. Masih pada tahun 2004, majalah Rolling Stone memasukkan The Police ke dalam urutan ke-70 daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa.[13] Pada tahun 2006, Stewart Copeland membuat film dokumenter (rockumentary) tentang The Police yang diberinya judul Everyone Stares: The Police Inside Out. Film dokumenter tersebut disusunnya berdasarkan film format Super-8 yang diambilnya mulai akhir 1970-an hingga awal 1980-an ketika bandnya sedang melakukan tur keliling atau rekaman di studio. Pada bulan Oktober 2006, Andy Summers menerbitkan memoar autobiografi One Train Later yang menceritakan awal kariernya dan pengalaman sebagai anggota The Police.

Tur reuni (2007–2008)

Sting dalam konser The Police, Madison Square Garden, Agustus 2007
Pada awal 2007, The Police dilaporkan akan tampil dalam tur reuni untuk memperingati ulang tahun ke-30 mereka. Tur tersebut merupakan tur pertama mereka setelah bubar "terakhir kalinya" pada tahun 1986. Konser mereka bertepatan dengan dirilis ulangnya lagu-lagu lama mereka oleh Universal Music (pemilik label A&M).[14]Pernyataan berikut diumumkan atas nama The Police oleh juru bicara Interscope Geffen A & M Records, dan diposting di situs web resi Sting: "Sehubungan dengan makin dekatnya peringatan ulang tahun ke-30 singel Police, diskusi telah berjalan untuk membahas cara memperingatinya. Meskipun kami dapat memastikan bahwa memang kami akan melakukan sesuatu yang khusus untuk menandai peristiwa ini, sejauh mana keterlibatan band masih tetap belum ditentukan."[15]
Pada 22 Januari 2007, majalah punk Side-Line membocorkan berita bahwa The Police akan reuni untuk acara Grammy Award, dan menambahkan lagu yang akan dibawakan adalah "Roxanne".[16][17] Majalah Side-Line juga mengumumkan The Police akan memulai tur besar-besaran ke kota-kota di seluruh dunia. Majalah Billboard kemudian mengonfirmasikan rumor ini, mengutip Andy Summers yang sudah berkata sebelumnya pada tahun 2006, tentang kemungkinan bandnya dapat berlanjut pasca-Synchronicity. "Pendekatan pendekatan yang lebih rasional mestinya, 'OK, Sting, bolehlah kau pergi membuat album solo, dan mari kita kembali bersama dalam dua atau tiga tahun. Aku yakin kami dapat melakukan itu. Tentu saja kami sebenarnya bisa. Kami jelas-jelas tidak kekeringan kreativitas. Kami dapat dengan mudah terus, dan kami mungkin masih berada di sana [sebagai band]. Ini bukanlah nasib kami yang sebenarnya. Tapi akhirnya lain. Aku menyesal kami tidak pernah melakukan sebuah tur terakhir."[18] The Police membuka acara tahunan Grammy Awards 11 Februari 2007 di Los Angeles, California dengan meneriakkan "We're The Police. And we're back!" sebelum memainkan "Roxanne".[19] Perusahaan rekaman mereka, A&M Records mempromosikan tur reuni 2007-2008 sebagai peringatan ulang tahun ke-30 peluncuran singel pertama mereka "Roxanne" dan bukan pendirian The Police.[20]
Gitaris Andy Summers di Marseille dalam konser The Police.
Mereka membuka Reunion Tour pada tanggal 28 Mei 2007 di hadapan 32.000 penggemar di Vancouver untuk konser dua malam mereka yang tiketnya hampir terjual habis. Stewart Copeland dengan tajam mengkritik pertunjukan tersebut di situs web pribadinya.[21] Media massa mengangkatnya sebagai kericuhan dalam The Police, padahal tulisan Copeland hanya dimaksudkan sebagai bercanda, dan anggota lainnya tidak menanggapi dengan serius. Henry Padovani bergabung dengan band pada di atas panggung untuk ancora terakhir dalam pertunjukan di Paris, 29 September. The Police dengan formasi berempat bersama Padovani memainkan "Next to You" dari album pertamaOutlandos d'Amour. Pada bulan Oktober 2007, The Police memainkan pertunjukan terbesar dalam tur reuni mereka di hadapan 82.000 penggemar di Dublin, Irlandia. Namun rencana konser kedua mereka di Antwerpen, Belgia, 9 Oktober 2007 dibatalkan karena Sting menderita faringitis. Mereka melanjutkan tur reuni mereka pada tahun 2008 di antaranya ke Selandia Baru, Australia, Singapura, Makau, Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Norwegia, Denmark, Britania Raya, Serbia, Polandia, Argentina, dan Brasil tempat mereka konser di hadapan 75.000 penonton.
The Police dijadikan atraksi utama di festival TW Classic di Werchter, Belgia pada 7 Juni 2008. Mereka juga dijadikan pertunjukan puncak pada malam terakhir Festival Isle of Wight 15 Juni 2008,[22] selain menjadi bintang utama di Minggu malam pada 28 Juni 2008 dalam festival musik tahunan Hard Rock Calling (sebelumnya disebutHyde Park Calling).[23] Pada Februari 2008, mereka mengumumkan bahwa seusai tur, The Police akan kembali dibubarkan. Menurut Sting, "Tidak akan lagi ada album baru, tidak akan ada lagi tur besar-besaran yang baru, setelah kami selesai dengan tur reuni ini, maka berakhirlah The Police."[24]
Stewart Copeland di Marseille bersama Police.
Pertunjukan final dari tur keliling mereka diadakan pada 7 Agustus 2008 di Madison Square Garden, New York City dengan band pembuka The B-52's. Sebelum manggung, mereka mengumumkan bahwa The Police menyumbang AS$ 1 juta kepada Wali Kota New York Michael Bloomberg untuk membantu penanaman satu juta pohon di Kota New York hingga tahun 2017.[25] Sepanjang tur reuni, mereka sukses menjual 3,7 lembar tiket, dengan pendapatan kotor AS$358 juta, dan membuat tur mereka sebagai tur berpenghasilan terbesar nomor tiga sepanjang masa.[26] The Police dan toko Best Buy mengumumkan pada 4 Agustus 2008 bahwa mereka akan meluncurkan album untuk para kolektor berjudul Certifiable: Live in Buenos Aires. Album koleksi ini dirilis 11 November 2008[27][28], berisi rekaman lengkap konser mereka di Buenos Aires, Argentina, dan dikemas dalam paket: 2DVD/2CD, 1 Blu-Ray Disc/2CD, dan 3 piringan hitam premium 180-gram beserta kunci berkas MP3. Di dalamnya juga berisi video bonus, termasuk video dokumenter "Better Than Therapy" karya Jordan, anak laki-laki Copeland.

Diskografi

  • Outlandos d'Amour (1978)
  • Reggatta de Blanc (1979)
  • Zenyattà Mondatta (1980)
  • Ghost in the Machine (1981)
  • Synchronicity (1983)

Anggota

  • Sting: vokal utama, gitar bass(1977–1984, 1986, 2003, 2007–2008)
  • Andy Summers: gitar, vokal latar(1977–1984, 1986, 2003, 2007–2008)
  • Stewart Copeland: drum, perkusi, vokal latar(1977–1984, 1986, 2003, 2007–2008)
  • Henry Padovani: gitar (1977)

Formasi

Januari 1977–Juli 1977
  • Sting: vokal utama, gitar bass
  • Henry Padovani: gitar
  • Stewart Copeland: drum, perkusi, vokal latar
Juli 1977–Agustus 1977
  • Sting: vokal utama, gitar bass
  • Henry Padovani: gitar utama
  • Andy Summers: gitar ritme, vokal latar
  • Stewart Copeland: drum, perkusi, vokal latar
Agustus 1977–Maret 1984
  • Sting: vokal utama, gitar bass
  • Andy Summers: gitar, vokal latar
  • Stewart Copeland: drum, perkusi, vokal latar
April 1984–Desember 2006The Police dibubarkan
Januari 2007–Agustus 2008
  • Sting: vokal utama, gitar bass
  • Andy Summers: gitar, vokal latar
  • Stewart Copeland: drum, perkusi, vokal latar
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/The_Police
read more...

Rabu, 14 Mei 2014

Biografi U2








U2 adalah kelompok musik populer asal Irlandia yang beranggotakan Bono (Paul David Hewson, vokal dan gitar), The Edge (David Howell Evans, gitar, piano, vokal dan bas), Adam Clayton (bas dan gitar) dan Larry Mullen, Jr (drum). Group musik ini terbentuk pada Tahun 1976.

Sejarah


Bermula dari Iklan Mading yang ditempel di sebuah sekolah menengah atas di Dublin, Irlandia, dan dapur rumahnya Larry Mullen, Jr. menjadi saksi sejarah terbentuknya U2. Iklan yang ternyata dipasang Larry Mullen itu berhasil menarik minat 6-7 orang. Tempat audisi pun berlangsung di dapur sempit di rumahnya. Dari situ terhimpunlah Dave Evans atau The Edge (gitar), Adam Clayton (bas), dan Paul Hewson (Bono).
Di awal kemunculannya grup ini memilih nama Feedback dan banyak melantunkan cover lagu dari grup Beatles. Pada tahun 1977, nama mereka berganti lagi menjadi Hype. Karena grup ini ditinggalkan oleh Dick Evans maka mereka pun nama group bandnya menjadi U2. Dengan mengutamakan suara gitar, warna musik U2 jadi lebih bergaya post-punk, sebuah hal yang ironis karena pada tahun '76 ketika U2 baru dibentuk, musik punk bahkan belum sampai ke Irlandia.
Keberuntungan baru datang pada 1980, ketika mereka bergabung dengan Island Records, yang didirikan oleh Chris Blackwell. Mereka merilis Boy, sebuah album yang dinilai sebagai karya yang sangat cocok dengan anak muda. Identitas khas U2 baru tampak jelas ketika mereka merilis War pada 1983. Lagu Sunday, Bloody Sunday, yang membahas tentang kekerasan di Irlandia Utara, langsung menjadi cap bahwa U2 band idealistis dan politis. U2 tenang-tenang aja dan malah milih lagu ini jadi lagu kebangsaan.
Setelah sukses menjajah Inggris, pelan-pelan mereka menggempur Amerika. Tur mereka di tanah jajahan baru ini laris. Pada tahun 1985 majalah Rolling Stone menjuluki U2 menjadi Band 1980-an, bagi fans rock and roll yang jumlahnya terus bertambah, U2 menjadi band yang paling dianggap, mungkin bahkan satu-satunya band yang paling penting.
U2 benar-benar berada di puncak ketika The Joshua Tree dirilis tahun 1987. Album ini merebut posisi nomor satu di daftar album terlaris Inggris dalam waktu sangat singkat, dan kemudian mulai merambah Amerika dan bertahan hingga sembilan pekan. Karena lagu andalannya benar-benar merajai, U2 sempat jadi laporan utama majalah Time dengan judul Tiket Rock Terpanas. Inilah kehormatan yang hanya didapat oleh dua band lain,The Beatles dan The Who.
Sekarang, hampir 30 tahun kemudian, U2 masih berjaya sebagai salah satu band paling berpengaruh di dunia dan mendapat beragam penghargaan, termasuk 22 buah Grammy Awards.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/U2
read more...

Biografi Queen












Queen adalah kelompok musik rock dari Britania Raya yang berjaya pada tahun 70-an sampai sekarang. Bahkan sampai sekarang mereka masih terkenal, terutama karena lagu-lagunya yang sering diputar seperti "We Are the Champions", "Bohemian Rhapsody" dan "We Will Rock You". Mereka sejak awal sampai akhir tidak pernah mengalami pergantian personel, dengan empat anggota John DeaconBrian MayFreddie Mercury dan Roger Taylor. Semua personil Queen bergelar sarjana. Queen merupakan band pertama dengan personil semua sarjana. Queen sempat vakum di awal 1990-an ketika Freddie Mercury meninggal dunia karena AIDS. Meskipun begitu, mereka masih sempat mengeluarkan album baru, yaitu Made In Heaven pada 1995 dengan menggunakan suara Mercury yang direkam sebelumnya. Mereka juga sempat mengeluarkan singel baru, No-One But You (Only The Good Die Young) pada 1997. Di singel ini, gitaris Brian May dan drumer Roger Taylor merangkap sebagai vokalis karena Queen belum mendapatkan vokalis tetap. Sebelumnya, Queen sempat mengadakan proyek Queen + .... Proyek ini adalah proyek di mana Queen berkolaborasi dengan artis-artis lainnya seperti George MichaelElton JohnDavid Bowie, dan sebagainya. Queen + ... sudah terlihat sejak diadakannya The Freddie Mercury Tribute Concertuntuk mengenang Freddie Mercury pada 1992. Hanya saja, Queen + ... cuma menyanyikan lagu-lagu lama mereka yang menjadi hits, seperti Somebody to Love, Too Much Love Will Kill You, dan sebagainya. Setelah rilis singel No-One But You (Only The Good Die Young), basis John Deacon memutuskan untuk mengakhiri kebersamaannya dengan Queen. Pada 2004, Queen menemukan vokalis baru, yaitu Paul Rodgers. Mereka sempat mengadakan show di Hyde Park, Sheffield, Inggris. Pada 2008, Queen dan Paul Rodgers mengeluarkan album baru berjudul Cosmos Rocks dengan singel Say Its Not True, C-Lebrity, dan We Believe. Namun Queen + Paul Rodgers selesai pada tahun 2009. Pada tahun 2012, Queen pun berganti frontman yaitu, Adam Lambert. Queen pertama kali tampil bersama Adam pada MTV EMA tahun 2011 dan kebetulan Queen memenangkan nominasi Global Icon.

Sebelum Berdiri (1968 - 1971)

Berawal dari dua mahasiswa yang ingin membuat band, Tim Staffell (vokalis dan basis) dan Brian May (gitaris). Mereka mengaudisi mahasiswa yang akan menjadi drumer dan mendapatkan Roger Taylor dan membentuk band Smile, namun band tersebut hanya bertahan 2 tahun. Tim Staffell keluar dan membentuk band baru bernama Humpy Bong. Freddie Mercury masuk dan menamai band ini "Queen". Queen mengaudisi pemain bass dan mendapatkan John Deacon (1971).

Sebelum Sukses (1971 - 1974)

Pada tahun 1973, Queen merilis album "Queen" dengan pengaruh dari Led Zeppelin dan The Who, di album ini, Queen merilis dua single yaitu, Keep Yourself Alive dan Liar. Tahun berikutnya pun Queen merilis album Queen II dengan single Seven Seas of Rhye. Roger Taylor tidak menyukai nama album ini karena tidak kreatif. Pada kedua album ini, musik Queen agak heavy metal dan hard rock, namun ada beberapa lagu yang ballad dan rock opera.

Sukses Pertama kali

Pada 8 September 1974 Queen merilis albumnya yg Ke-3 yaitu Sheer Heart Attack.saat itu untuk pertama kalinya Queen meraih kesuksesan dan terkenal di tingkat Internasional lewat singel "Killer Queen" dan ada lagu ciptaan John Deacon yg pertama yaitu "Misfire".Pada 1975 Mereka meminta tolong pada John Reid(Manager Elton John) untuk mengatur ekonomi band yg kacau akibat perselisihan band dengan Trident studious dan Queen pun akhirnya merilis album keempat yaitu A Night At The Opera dan menjadi album paling laris di Inggris dan menjdi album terpopuler dengan singel "Bohemian Rhapsody".singel itu menjdi salah satu dari 3 singel terlaris di inggris dengan singel Do They Know It's Christmas? dari kolaborasi musisi di Live Aid 1985 dan Candle in Wind dari Elton John.di samping itu Queen melakukan Tour Konser dengan judul "A Night At Opera Tour" dari 14 Februari 1975-22 April 1976 di 6 negara yaituInggris,Wales,Skotlandia,Amerika Serikat,Australia dan Jepang

Diskografi

Album

  • Queen (1973)
  • Queen II (1974)
  • Sheer Heart Attack (1974)
  • A Night at the Opera (1975)
  • A Day at the Races (1976)
  • News of the World (1977)
  • Jazz (1978)
  • Live Killers (1979)
  • The Game (1980)
  • Flash Gordon (1980)
  • Hot Space (1982)
  • The Works (1984)
  • A Kind Of Magic (1986)
  • Live Magic (1986)
  • The Miracle (1989)
  • Innuendo (1991)
  • Live at Wembley '86 (1992)
  • Made In Heaven (1995)
  • Queen on fire - Live at the Bowl (2004)
"Cosmos Rocks (2008)"

Kompilasi

  • Greatest Hits [Elektra] (1981)
  • The Complete Works (1985) - all albums from 1973-1985 plus bonus material
  • Queen at the Beeb (1989)
  • Greatest Hits, Vol. II (1991)
  • Classic Queen (1992)
  • Greatest Hits [Hollywood] (1992)
  • Greatest Hits [Parlophone] (1994)
  • At the BBC (1995)
  • Greatest Hits, Vols. 1-2 (1995)
  • Queen Rocks (1997)
  • Dragon Attack - A Tribute to Queen (1997) - tribute album
  • The Crown Jewels (1998)
  • Greatest Hits III (1999)
  • Platinum Collection, Vols. 1-3 (2000)
  • Greatest Hits: We Will Rock You Edition (2004)
  • Killer Queen: A Tribute to Queen (2005) - tribute album

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Queen
read more...